PENDIDIKAN POLITIK
GERAKAN PERJUANGAN RAKYAT PAPUA
(GPRP)
Gerakan Perjuangan Rakyat Papua (GPRP) kembali menggelar perekrutan kader dan anggota baru sebagai proses pembentukan kesadaran terhadap generasi dalam melakukan perlawanan untuk perjuangan pembebasan Papua Barat.
Sumber daya alam yang menjadi potensi terbesar di Papua telah menjadi sasaran kolonialisme dan kapitalisme sejak Abad 15 melalui sistem dagang atau merkantilisme negara-negara Eropa. Hal itu terus terjadi dan masif dilakukan juga oleh kolonialisme Indonesia dengan memberikan akses terhadap investasi skala besar mulai dari tingkatan paling bawah yaitu lokal, nasional dan skala internasional dengan menanamkan modal untuk melakukan eksploitasi.
Sistem kapitalisme ini kemudian mengakar dan menjalar bebas berdasarkan mekanisme negara melalui peraturan perundangan, pendekatan militer, kebijakan sepihak sehingga akumulasi profit yang berkembang adalah hasil dari jutaan korban rakyat, hutan dan tanah dihampir seantero wilayah Papua. Negara berdalil bahwa tuntutan rakyat Papua adalah soal kesejahteraan sehingga praktek pembangunan, solusi pemekaran serta pemberian otonomi khusus jilid II diupayakan sebagai solusi demokratis. Namun, faktanya hal itu tidak menjamin keselarasan, kesejahteraan, serta memberikan dampak yang benar-benar dirasakan oleh rakyat Papua secara keseluruhan.
Realitas tersebut memberikan kemiskinan, penjarahan, pembunuhan, teror, intimidasi, rasisme, dan banyak pelanggaran HAM yang tidak dituntaskan oleh pemerintah Indonesia sampai saat ini.
Fakta demikian dan untuk mendorong semangat dan kesadaran untuk melawan kolonialisme dan kapitalisme global dan Indonesia sendiri, sehingga GPRP melalui pendidikan politik serta perekrutan kader anggota baru menjadi penting untuk dilakukan.
Numbay, 15-16 Juni 2024
Elyas Hindom
Sekretaris Jenderal
