
“Gelap Terbitlah Terang di Wilayah Yali Selatan”, beginilah sebuah tulisan singkat pada riwayat dan pengalaman yang tertulis pada sebuh tulisan berbentuk baliho yang dituliskan sendiri oleh Bapak Alm. Habel kabak, S.Pd.
Alm. Habel Kabak, lahir di Dugumhad, Sekarang Distrik Hogio, Kabupaten Yahukimo, sekitar tahun 1960-an. Alm, memiliki empat bersaudara semuanya laki-laki dari pasangan Ibunda Alm. Abia Kaningga dan, Ayanda Alm. Dagum Kabak. Bapak Habel Kabak adalah putra ketiga dari empat bersaudara. Dari Bapak, Habel Kabak dan Ibu Nerien Payage memiliki enam anak, tiga laki-laki dan, tiga perempuan.
Sejak masih remaja Alm memutuskan melanjutkan sekolah dasar (SD) YPPGI di Pasema, dan menyelesaikan sekolah dasarnya pada Tahun 1979. Buka sekolah SD YPPGI Paima pada 21 Juli 1979, dan memutuskan mengajar di sekolah dasar Paima selama 30 Tahun. Alm. Melanjutkan SMPN 4 Senatni pada Tahun 2000 dan, SMAN 2 Sentani, usai mengabdi selama 30 tahun di lapangan, alm memutuskan melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka (UT) pada tahun 2015 dan selesai pada tahun 2022 dengan menyandang gelar “Sarjana Pendidikan S.Pd”.
Selain mengabdi sebagai guru di SD Inpres Paima selama 25, guru sukarela (tanpa Gaji) selama 15 Tahun dan, diangkat sebagai guru honorer 10 tahun Tahun. Alm, juga melayani dan bekerja sebagai sekretaris dua, dua periode di klasis Pasema selama 12 Tahun masa kepemimpinan ketua klasis bapak Pdt. Elias Passe; sekitar tahun 2007/20008 terjadi pemekaran kalsis Hogio dari Klasis Pasema, Alm. Melanjutkan bekerja sebagai sekretaris dua selama 10 Tahun masa kepemimpinan Ketua Klasis Bapak Pdt. Yusak sabu. Pada tahun 1980an melayani dan bekerja sebagai sekretaris perkawan (Ibu-Ibu) Jemaat Bethel di bawa kepemimpian Ibu. Maria Sugun. Selama 15 Tahun alm juga melayani bekerja sebagai ketua rayon batas wilayah dari ‘Kali Yesu sampai Obio Monu’.
Pada Tahun 2013, pindah ke Ibu kota dekai, Kabupaten Yahukimo, dan beliau melanjutkan pelayanan nya 5 tahun sebagai Majelis Jemaat Gereja Kingmi Imanuel Dekai, dilanjutkan menjadi sekretaris rayon I (satu) tiga tahun, dan dipercayakan lagi mejadi ketua rayon lima tahun, dilanjutkan lagi menjadi ketua rayon pada tahun 2024. Alm, juga bekerja sebagai sekretaris Koordinator Gereja Kingmi Kabupaten Yahukimo dari tahun 2022, dan dipercayakan dan dilantik sebagai sekretaris dua klasis persiapan Lembah Ajaib Dekai Tahun 2025 sampai, menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 12 April 2025 pukul 20.30 Waktu Papua.
Habis Gelap Terbitlah Terang
Tulisan Almarhum, “Setelah Gelap Terbitlah Terang di Wilayah Yali Selatan”, telah dinyatakan dalam kehidupan semasa hidupnya. Banyak karya yang dikerjakan semasa hidupnya, mulai dari alm sebagai guru, sebagai majelis gereja, sebagai sekretaris klasis, sebagai ketua rayon, dan di kalangan wilayah kurima tengah atau lebih khusus kali yesu sampai balik dikenang sebagai tokoh, bapak transformasih, bapak Pendidikan di daerah tersebut.
Kurang lebih 25 tahun mengabdi sebagai guru, beliau banyak mencetak sumber daya manusia yang sampai hari ini, anak-anak didiknya berkontribusi dalam birokrasi, politik, sosial dan, pelayanan gerejawi di Kabupaten Yahukimo. Pada masa dulunya, di daerah distrik Hogio tinggal di bawa kegelapan, kemiskinan, ketidaktahuan teteapi dengan hadirnya Pendidikan dan satu tokoh utama yang memainkan peran penting dapat merubah peradaban manusia di derah distrik Hogio. Karya Pendidikan dan, karya pelanyanan gerejawi kini dapat dirasakan oleh khusus kami yang pernah disentuh oleh alm.
Suatu ketika, Almarhum, mengatakan bahwa: “Bapak sudah kerja, sekarang tugasnya anak-anak melanjutkan. Bapak kuliah ini hanya untuk dituliskan di Salib/batu nisan ketika bapak sudah menghadap Tuhan”, ungkapan ini sungguh sangat memukul hati saya. Beberapa waktu lalu bapak mengikuti tes dan lolos tes sebagai pegawai K2 di Kabupaten Yahukimo, alm dengan segala juangnya mengurus berkas-berkasnya, dengan capek, tetapi semangatnya tetap berjuang untuk menikmati hasil akhirnya sebagai pegawai melalui K2. Tetapi sayang, pupus ditengah jalan, beliau meninggalkan semua harapan yang telah di perjuangkan, yang ada hanyalah duka, kisah juangnya yang sedih, dan meninggalkan perih dalam keluarga. Semuanya sia-sia.
Saya renungkan apa yang pernah ia katakan, bahwa ia sudah bekerja, dirinya sudah selesai dengan misi yang dititipkan Tuhan padanya. Dirinya sudah mengakhiri sebuah perjalanan panjang, dirinya sudah menyelesaikan dan mengahiri pekerjaan iman dan pertanggung jawaban imannya, ia sudah mengakhiri dengan sempurna.
Semasa hidupnya, selalu mendidik dan menasehati setiap orang yang dijumpainya dengan nilai-nilai religius yang diyakini semasa hidupnya. Almarhum hidup sepenuhnya dengan dasar nilai-nilai ketuhanan yang diyakini, baginya hidup diluar dari Tuhan atau hidup diluar dari Gereja, hidup kita tidak akan berarti. “Kita hidup libatkan diri dalam pelayanan gereja, pegang gereja kuat-kuat, libatkan diri dalam pelayanan gerejawi agar hidup kita menjadi berkat dan berdampak bagi banyak orang,” katanya menasehati anak-anaknya. Kata yang selalu saya ingat adalah “Yesus itu ada dalam hati kita, Dia hidup dalam setiap hati kita dia tidak jauh, Yesus ada dalam Hati Kita Semua Ini.”
Dari keteladanan hidupnya, saya belajar bahwa hidup ini tidak bisa kita hanya untuk diri kita sendiri, orang lain butuh kita, sentuhan dan kasih sayang kita. Kita hidup di dunia yang penuh persoalan, wajib hukumnya kita hidup saling mengasihi, saling menolong, saling mendukung sebagai sesama manusia. kita hidup harus menjadi lilin-lilin kecil dalam keluarga, dalam kelompok, suku dan dimanapun kita berada untuk menerangi. Dari karya dan kehidupannya, dia telah menjadi salah satu tokoh yang menjadi sumber inpirasi dan satu tokoh perubahan dari gelap ke terang di generasinya.
“Langit Distrik Hogio hari ini berduka. Seorang bapak Pendidikan, Bapak Habel Kabak, telah tiada. Namun semangatnya terus menyala di hati anak-anak yang pernah disentuhnya. Setiap langkahnya adalah doa, setiap ajarannya adalah pelita. Ia telah pergi tetapi terang itu tak pernah pada.” Tulis Patianus Momiake salah satu anak didik Almarhum.
Kesederhanaan Hidup
Ia hidup sangat sederhana, berbicara sederhana apa adanya, tidak bisa berbohong, berpakaian sangat sederhana. Salah satu yang almarhum tekankan adalah, jangan berbicara yang tipu-tipu, kalau kamu tipu-tipu orang tidak akan percaya lagi sama kamu, begitu yang sering ia katakan pada kami anak-anak.
Kesederhanaan itu dapat dilihat dari kehidupan pelayanannya di rayon satu, sebagai ketua rayon satu, sekretaris kordintor Kingmi Kabupaten Yahukimo, Sekretaris dua klasis Lembah Ajaib, tetapi juga terutama dengan teman dan sahabat karibnya. Pada tanggal 13 April saat mayat alm disemayamkan di rumah duka, tepat hari itu adalah hari minggu, Jemaat Betel Pulau diliburkan dari Gembala Jemaat sebagai bentuk penghormatan terhadap almarhu, karena alm juga adalah Pendiri Jemaat Betel Pulau ujar bapak Gemabala Kris Esema, S.Th.
Pada hari minggu, 12 April 2025, Ketika ibadah jemaat Betel dilakukan di rumah duka, Pdt. Yeri Wenda dalam khotbanya mengisahkan pengalamannya Bersama almarhum. Pdt. Yeri Wenda adalah, Pdt, yang ditugaskan oleh sinode kingmi bidang misi pelayanan badan sinode kingmi. “Sejak saya ditugaskan oleh sinode kingmi di Yahukimo ini, dari semua hamba Tuhan Pak Kabak adalah yang berbeda dari banyaknya hamba Tuhan. Dari cara bicaranya, apa adanya, sifatnya yang lema lembut, kerendahaan hatinya, kesederhanaannya, dia memiliki sifat kristus, dia sangat berbeda.” Ungkap Pdt. Yeri Wenda dalam kothbanya.
Bapak Gembala yang juga sekretaris satu klasis Lembah Ajaib Dekai, Bapak Kris Esema, S.Th mengatakan pada 11 April: “Memori terbaik Hogio hari ini sudah hilang pergi”. Ungkapan ini penuh makna yang tersirat, menggambarkan kepribadian almarhum dari keteladanan hidup seorang Habel kabak telah akhiri masa hidupnya, mengahiri sebuah perjalanan iman yang dinyatakan melalui kehidupan dan karyanya yang dapat dirasakan, dan akan dikenang sepanjang hidupnya.
Dari Alm. Bapak habel Kabak, kita belajar tentang kehidupan yang harus dilalui dengan segala tugas yang diselesaikan penuh tanggungjawab, diselesaikan dengan pikiran dan perasaan yang dingin, dengan sikap jujur dan terbuka, dengan damai dan jauhi hal-hal yang dapat menimbulkan kekacauan. Beliau dalam hidupnya, sangat hati-hati dalam bertindak dan bersikap pada semua orang, dia alamarhum sangat hati, beliau selalu mengedepankan sikap saling menghormati, menerima dan mengerjakan segala hal dengan penuh tanggung jawab.
Akhir dari tulisan ini, saya sebagai anak ke-empat dari bapak alm, ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada bapak. Terimakasih sudah menjadi contoh keteladanan yang baik buat kami anak-anak bapak, terimakasih telah menjadi inspirasi bagi kami anak-anak bapak, terimakasih sudah berkarya banyak orang. Kami akan melanjutkan stafet yang bapak tinggalkan.
“Terima Kasih Bapa. Tenanglah dalam Damai”.